Kunci elektronik menggunakan kata sandi digital atau teknologi identifikasi biometrik seperti sidik jari, yang lebih sulit untuk disalin atau diretas dibandingkan kunci mekanis tradisional. Kunci kunci mekanis tradisional dapat dibuka oleh penyusup ilegal melalui penyalinan atau pencongkelan sederhana, sedangkan kunci elektronik memerlukan kata sandi atau fitur biometrik yang benar untuk membuka kunci, sehingga sangat meningkatkan keamanan.
Kata sandi digital atau teknologi identifikasi biometrik yang digunakan dalam kunci elektronik sangat meningkatkan kesulitan untuk memecahkannya. Kunci kunci mekanis tradisional dapat disalin, dan hanya salinan dari kunci yang sama yang dapat digunakan untuk membuka kunci. Kata sandi kunci elektronik terdiri dari angka-angka, dan kemungkinan kombinasi kata sandi sangat besar. Sulit bagi penyusup ilegal untuk mendapatkan kata sandi yang benar melalui tebakan. Selain itu, teknologi identifikasi biometrik seperti sidik jari lebih aman dan andal. Hanya sidik jari terdaftar yang dapat dibuka kuncinya dengan mencocokkan dengan data yang ada.
Kata sandi kunci elektronik dapat diubah secara berkala, memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Kunci kunci mekanis tradisional bersifat tetap dan tidak berubah. Begitu kuncinya hilang atau dicuri, pencuri dapat dengan mudah membuka kuncinya dan melakukan kejahatan. Kata sandi kunci elektronik dapat diubah secara berkala. Jika kata sandi bocor atau terlupa, kata sandi dapat diubah untuk menjamin keamanan. Untuk teknologi identifikasi biometrik seperti sidik jari, fitur sidik jari setiap individu bersifat unik, dan penyusup ilegal tidak dapat membuka kunci dengan menyalin sidik jari.
Kunci elektronik juga memiliki fungsi anti-pry. Kunci mekanis tradisional dapat dibuka secara ilegal dengan mencongkelnya, sedangkan kunci elektronik memiliki desain struktur yang lebih kompleks, yang secara efektif dapat mencegah pengguna ilegal menggunakan alat pengungkit untuk menghancurkan.
Perlu diingat bahwa kunci elektronik juga memiliki beberapa risiko keamanan. Misalnya, kata sandi dapat ditebak atau dibocorkan, dan sidik jari serta fitur biometrik lainnya juga dapat disimulasikan atau disalin. Selain itu, kunci elektronik mengandalkan catu daya. Jika aliran listrik terputus, kunci mungkin tidak berfungsi dengan benar. Oleh karena itu, ketika menggunakan kunci elektronik, tetap perlu memperhatikan penguatan perlindungan dan pembaruan kata sandi secara berkala, serta memperkuat langkah-langkah perlindungan peralatan untuk menjamin keamanan.
Dibandingkan dengan kunci kunci mekanis tradisional, kunci elektronik menggunakan kata sandi digital atau teknologi identifikasi biometrik, yang lebih sulit untuk disalin atau diretas. Kata sandinya dapat diubah secara berkala untuk mencegah masalah keamanan yang disebabkan oleh hilangnya kunci, dan memiliki fungsi anti-pry. Namun, kunci elektronik juga memiliki beberapa potensi risiko keamanan, yang memerlukan perlindungan dan perhatian yang tepat.